Mulai jenuh jualan di Medsos ? Mungkin sudah saatnya anda melirik Marketplace

Catatan Emak Sukses kali ini datang dari Tri Widayanti, salah seorang Reseller Billionaire Store yang sukses berkali-kali masuk top leader board Reseller ter baik. Dan kali ini seperti judul blog, Tri Widayanti membahas Jualan di Marketplace. Selamat menyimak.


Duhhh judulnya bikin galau ya :D . Tapi memang tak bisa dipungkiri bahwa kejenuhan dalam melakukan promo di medsos itu pasti ada. Hari ini memikirkan strategi A, besok strategi B, besoknya strategi C, D, E, sampai Z. #Kzl

Mungkin sudah saatnya kita melirik penjualan di Marketplace. Kenapa??
Karena marketplace sudah mendominasi pasar di Indonesia.

Kita lihat faktanya saja, berdasarkan data top situs Indonesia dari Alexa sudah jelas e-commerce yang peringkatnya paling tinggi adalah Tokopedia & Bukalapak (disusul oleh B2C seperti Lazada, dll).
" Tapi kan persaingannya gag sehat mba disana? Banting bantingan harga gitu. Yang gag punya modal pasti kalah "

Hehehe gag juga kok. Itulah uniknya Marketplace. Harga mahal bukan jaminan tidak laku. Tetap laku. Asal kita tau caranya.

Misal saya jual produk buku " Pendidikan Anak Ala Jepang ". Harga normal adalah 50 ribu. Saya cantumkan di tokopedia harga 49 ribu.

" Lohh itu banting bantingan harga juga ? "

Karena penarik utama marketplace memang harganya yang murah. Tapi sebenarnya saya sedang menjual harga dengan harga yang lebih mahal. Caranya adalah saya memberikan tambahan biaya packing sebesar 3000-5000 per transaksi.

So, sebenarnya saya sedang menjual dengan harga 52ribu :D .

Atau saya pernah mencantumkan harga kursi bonceng motor yang saya produksi dengan harga lebih murah. Biasanya saya jual 160ribu. Tapi di marketplace saya jual 145ribu. Lebih murah 15 ribu.

Eitss tunggu dulu.... tapi harus beli minimal 3 :D . Jadi memang yang mau beli 3 dapat harga segitu. Yang penting menarik orang untuk mengunjungi toko saya, buka buka etalase saya karena untuk melihat harga satuan harus buka etalase lain :D. Dari buka buka etalase itu nantinya pembeli akan tertarik membeli produk lain. #Strategi

Marketplace sekarang bukan tentang perang harga lagi, tapi perang pelayanan. Siapa yang pelayanannya cepat ya dia akan bersaing juga.

Salah satu training Marketplace Mastery yang saya selenggarakan dirumah saya adalah untuk membantu para pendatang baru di bisnis online (tahap pre startup) adalah dengan menjadi dropshipper dulu. Yang penting ada cash yang dipegang tiap bulan. Bahkan dengan menjadi dropshipper ternyata bisa punya profit bersih puluhan juta rupiah. Untuk level pra startup ini tergolong bagus kan?

Terus caranya menjadi dropshipper gimana?

Garis besarnya seperti ini, kita pilih supplier berkualitas dan terpercaya di tokopedia. Kemudian kita jual produk supplier tersebut ke toko kita sendiri. Bisa kita jual lagi ke tokopedia, bukalapak atau shopee. Dan sebelumnya kita naikan dulu harganya sebesar 30% .

Apakah laku? Apakah nantinya tidak bersaing dengan supplier sebenarnya?

Ternyata tidak pemirsah.... :D . Di marketplace itu bergentayangan para dropshipper, tidak perlu stock produk, tidak perlu repot repot packing, tidak perlu promosi, tau tau banyak orderan masuk ke toko kita.

So, ternyata harga murah itu belum tentu jaminan toko kita akan laris manis. Dropshipper pun tetap berjaya di marketplace.

Faktor apa saja yang membuat laris :

  1. Kita jualan produk yang memang dicari banyak orang. Lakukan riset produk dulu.

  2. Pemilihan nama toko ternyata berperan lohh. Jadi bikin nama toko yang bagus jangan asal asalan

  3. Perbagus tampilan toko kita. Harus terlihat professional agar menarik untuk dikunjungi.

  4. Cari supplier yang berkualitas dan terpercaya jika kita seorang dropshipper

  5.  Pelayanan yang cepat.
    - Jadi kalau ada yang tanya tanya kita respon dengan cepat. Tapi inilah bedanya pertanyaan pembeli di marketplace dengan pembeli di facebook, pertanyaannya gag ribet dan jarang ngePhp :D .
    - Kalau ada pesanan maka proses dengan cepat.

  6. Usahakan toko kita berada diatas pencarian. Temen temen bisa langganan toko berbayar, atau gunakan tools jika mau gratisan (toolsnya berbayar).

  7. Perbanyak produk yang kita jual karena kecenderungan orang akan memilih toko yang banyak produknya, bisa hemat ongkir daripada harus beli di toko lain lagi, ongkirnya bisa double.
Menurut pengalaman saya, menjadi dropshipper di marketplace itu asik. Gag perlu capek2 packing packing, promosi pun kita bisa pake tools, tau tau aja orderan banyak banyak. Dan yang membuktikan asiknya menjadi dropshipper bukan hanya saya tapi sudah banyak orang.

Selagi marketplace sedang booming boomingnya di Indonesia, kenapa kita tidak coba? Kita bisa ikutan dapat rezki dari sana karena marketplace sedang gencar gencarnya berpromosi besar besaran, baik di televisi, maupun di media social. Jadi pembeli nya pasti banyak banyak.

Jika mau penjualan lebih cepat lagi maka bisa gunakan Facebook Ads. Pelajari ilmu FB Ads dulu baru mulai beriklan. Saya biasanya melakukan dropship dari tokopedia, kemudian saya pasang di FB ads.

Pernah saya jualan sisir catok pake fb ads. Harga penjualan saya up 3x lipat dari harga di supplier tokopedia, dan dalam 1 hari terjual 20an pcs selama 3 hari. Lumayan bangettt....

Kemarin saya juga jual mainan Anjing Galak di fb ads, dan terjual banyak banyak dengan profit belasan juta, padahal barang hanya dropship.

Kalau tidak mau ribet maka jual di marketplace saja. Tapi jika mau mencoba facebook ads, saran saya gunakan kata kata yang menghipnotis pembeli untuk membeli produk kita. Kalau soal copywriting jagoannya adalah guru saya Dewa Eka Prayoga. Keren bingit dehh 😄


Admin Blog
Admin Blog

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

No comments:

Post a Comment