
Telah lazim ada pada diri seseorang, bahwa ketika dia belajar dan termotivasi mengejar atau menginginkan sesuatu maka seharus nya dia harus mengetahui apa tujuan yang ingin dicapai. Sebagai contoh, kita belajar menyetir mobil, maka ada tujuan-tujuan yang ingin kita capai setelah kita berhasil menyetir mobil. Semakna dengan itu, ketika kita termotivasi untuk belajar Marketing, maka kita harus tahu, Apa Tujuan Kita Belajar Marketing? Mengapa Harus Belajar Marketing?
Sebelum masuk pada pembahasan inti Alasan Mengapa harus Belajar Marketing, maka WAJIB kita ketahui, bahwa apapun jenis usaha Anda, berapapun skala bisnis Anda maka Anda harus lah memiliki mimpi besar bahwa bisnis yang Anda bangun memiliki tujuan membuat Anda FREEDOM.
Telah lazim ada pada diri seseorang, bahwa ketika dia belajar dan termotivasi mengejar atau menginginkan sesuatu maka seharus nya dia harus mengetahui apa tujuan yang ingin dicapai. Sebagai contoh, kita belajar menyetir mobil, maka ada tujuan-tujuan yang ingin kita capai setelah kita berhasil menyetir mobil. Semakna dengan itu, ketika kita termotivasi untuk belajar Marketing, maka kita harus tahu, Apa Tujuan Kita Belajar Marketing? Mengapa Harus Belajar Marketing?
Berikut adalah Alasan-alasan Kenapa Kita Harus Belajar Marketing
1. Marketing is The First Marketing adalah Jiwa dan Ilmu Alat yang Harus Kita Kuasai Setelah Kita Memutuskan Untuk Berbisnis. Sebelum masuk pada pembahasan inti Alasan Mengapa harus Belajar Marketing, maka WAJIB kita ketahui, bahwa apapun jenis usaha Anda, berapapun skala bisnis Anda maka Anda harus lah memiliki mimpi besar bahwa bisnis yang Anda bangun memiliki tujuan membuat Anda FREEDOM. Untuk memudahkan mari kita lihat bersama Fase dalam berwirausaha.

Mari kita uraiakan secara ringkas Fase-fase tersebut :
Fase Motivating Inilah saat ketika IMPIAN dan KEINGINAN untuk berbisnis memuncak penuh gairah namun masih terbelenggu oleh kondisi diri sendiri dan orang lain. Inilah saat nya kita THINK BIG membangun visi menjadi Energi Kinetik agar segera berani memulai membuka bisnis. Bangunlah perencanaan matang dalam fase ini.
Fase Starting Inilah saat kita berani memulai membuka usaha dengan bermodalkan apa saja yang dimiliki. Inilah saat nya kita STARTING bisnis dengan apapun yang kita miliki dan yang paling mungkin kita lakukan. Disinilah tahap pengkonsolidasian ILMU MARKETING WAJIB KITA KETAHUI. Disinilah ILMU MARKETING menjadi ILMU YANG PALING CRITICAL. Mulai dari melihat Peluang, Need and Want Calon Konsumen, Melihat Struktur Industri yang Akan kita masuki, melihat seberapa banyak calon kompetitor kita, melihat kompetensi atau kekuatan utama dan kelemahan calon kompetitor kita, menentukan Positioning yang akan kita benamkan ke pikiran calon konsumen kita terkait produk yang akan kita launch, menentukan nama merek, membuat mapping strategi, targeting dan sederet permasalahan dan kompleksitas ILMU MARKETING lainnya.
Fase Stabilizing Inilah saat kita menjaga agar bisnis kita tetap hidup dan bertumbuh penjualan nya. Inilah saat nya kita berpikir ACT NOW, berpikir dan mulai merencanakan agar kita memiliki BISNIS BERSISTEM, bukan bisnis yang One Man Show. Inilah tahap ketika kita memastikan PERTUMBUHAN BISNIS dengan melakukan banyak pilihan STRATEGI MARKETING Lanjutan.
Fase Leveraging Inilah saat ketika TANTANGAN dan PELUANG muncul bersamaan untuk membawa bisnis kita BERKEMBANG dan BERKALI LIPAT. Inilah saat nya ketika kita bergerak cepat (MOVE FAST) dengan melakukan DUPLIKASI BISNIS, baik dengan sistem Franchise, Buka Cabang, Business Opportunity, Menggaet banyak Reseller dan sistem duplikasi lainnya. Intinya pada tahap ini kita bisa mengendalikan dinamika dan gerak bisnis yang berjalan dengan cepat.
Tahap Freedom Inilah saat nya Anda menuntaskan MIMPI BESAR Anda, menikmati hasil dan memiliki KEBEBASAN (FREEDOM). Inilah saat ketikan Anda memiliki bisnis yang bertumbuh dinamis (CONTINOUS IMPROVEMENT) dan mampu mengikuti perubahan, baik perubahan market demand, competitor, struktur industri dan lainnya.
2. [Because] We Live In an Era Hypercompetition Ya benar, kita hidup dalam era HyperCompetition. Era dimana jumlah barang yang beredar lebih besar daripada jumlah konsumen. Era dimana supply lebih besar dibandingkan demand. Era dimana hampir seluruh perusahaan memiliki kapasitas produksi melebihi permintaan pasar.
# Tidak peduli apakah bisnis Anda berada di Industri Kuliner..!!
# Tidak peduli apakah bisnis Anda berada di Industri Bakery..!!
# Tidak peduli apakah bisnis Anda berada di Industri Bimbingan Belajar..!!
# Tidak peduli apakah bisnis Anda berada di Industri Kursusan..!!
# Tidak peduli apakah bisnis Anda berada di Industri Jasa Pelatihan..!!
# Tidak peduli apakah bisnis Anda berada di Industri Konsultan..!!
Semua nya berada pada industri yang memiliki struktur pasar SUPER SEMPURNA. Dimana konsumen memiliki pilihan bebas, konsumen memiliki posisi tawar yang tinggi. Hampir dikatakan sangat sulit untuk menemukan industri yang memiliki struktur pasar OLIGOPOLI ataupun MONOPOLI kecuali industri tersebut adalah industri yang dimiliki hajat hidup orang banyak dan penguasaannya di manage pemerintah. Apa konsekuensi terhebat ketika kita memasuki era HyperCompetition tersebut? Hampir seluruh pemain dalam industri yang tidak memiliki Marketing Knowledge yang kuat dalam keputusannya menarik pelanggan akan terjebak dalam “pertempuran harga” dan pemberian hadiah gratis. Strategi seperti ini pada akhirnya akan mengakibatkan margin yang semakin menipis, profit yang semakin mengecil, beberapa perusahaan akan ambruk, merger dan akuisisi serta deretan mimpi buruk lainnya. Lalu apa solusi dari permasalahan tersebut? Ya, MARKETING adalah JAWABAN atas Bagaimana perusahaan dapat bersaing DENGAN BASIS SELAIN DARI HARGA di tengah struktur industri yang SUPER SEMPURNA, di tengah Era HyperCompetition...!! Ya Benar MARKETING...!!
3. Marketing Driven Company Dahulu, konsep Marketing hanya dianggap sebagai Salah Satu Bagian dari Perusahaan, artinya, Marketing hanya dianggap sebagai sebuah KONSEP FUNGSIONAL. Namun pada perkembangannya, konsep Marketing yang dianggap hanya sebagai fungsi “hampir mati” dan sedang kehilangan pijakannya. Sekarang dengan tegas harus kita katakan, MARKETING ADALAH JIWA, bukan sekedar salah satu anggota tubuh dari sebuah organisasi. Maka setiap orang dalam perusahaan haruslah menjadi seorang Marketer!! Fungsi marketing dalam suatu perusahaan biasanya diorganisasikan dalam satu departemen. Penyatuan seperti ini memberikan dua dampak, yakni Dampak Baik dan Dampak Buruk. Dikatakan baik karena cara ini akan menyatukan sejumlah orang yang ahli dalam kemampuan yang spesifik (baca: kemampuan marketing) untuk memahami, melayani dan memuaskan para pelanggan. Dikatakan buruk dikarenakan departemen-departemen lain akan memiliki pandangan bahwa semua kegiatan pemasaran sudah dilakukan dalam satu departemen. Seperti yang dikatakan oleh David Packard (pendiri Hewlett Packard) : “Tanggung jawab pemasaran terlalu sangat penting untuk diserahkan seluruh nya kepada departemen pemasaran. Dalam perusahaan yang sudah menerapkan konsep pemasaran secara hebat, Anda tidak akan pernah dapat membedakan siapa saja yang berada di bawah departemen pemasaran. Semua orang dalam perusahaan harus mampu mengambil keputusan yang didasari oleh dampak yang mungkin akan terjadi terhadap para pelanggan. Pemikiran yanga sama juga dikemukakan secara baik oleh Profesor Phillipe Naert : “Anda tidak akan dapat memperoleh kultur pemasaran yang sebenar nya dengan membentuk departemen atau tim pemasaran secara mendadak, bahkana jika Anda menunjuk orang-orang yang benar- benar mampu mengerjakan pekerjaan tersebut. Pemasaran harus dimulai dari manajer puncak tertinggi. Jika manajer puncak tidak yakin akan kebutuhan untuk menjadi “selalu berpikir ke palanggan” bagaimana ide-ide pemasaran akan dapat diterima dan diimplementasikan oleh anggota organisasi yang lain? Kenapa dikatakan demikian? Karena Marketing Driven Company. Artinya, marketing lah yang akan mengemudikan ke mana arah perusahaan mau berjalan. Seluruh aktivitas perusahaan haruslah berangkat dari Konsep Marketing yang akan dijalankan perusahaan. Jika Anda adalah bagian produksi, dan Anda diminta untuk membuat produk, apakah Anda yakin tidak akan mengkonsultasikan atau menunggu penjelasan dari bagian marketing tentang produk apa yang menjadi need and want target pasar? Jika Anda adalah bagian keuangan, dan Anda diminta untuk menetapkan harga produk, apakah Anda yakin tidak akan mengkonsultasikan atau menunggu penjelasan dari bagian marketing tentang pada level harga berapa harga tersebut dianggap rasional target pasar? Bagaimana dengan harga yang ditetapkan oleh competitor? Apakah target pasar akan bisa merasakan Value for Money dari harga yang ditetapkan? Jika Anda adalah bagian SDM, dan Anda diminta untuk merekrut karyawan baru, apakah Anda yakin tidak akan mengkonsultasikan atau menunggu penjelasan dari bagian marketing tentang karyawan dengan skill apa yang mampu untuk menciptakan value yang lebih untuk konsumen kita? Intinya, seluruh personil dalam perusahaan harus memiliki semangat yang sama, semangat agar konsumen mendapatkan nilai lebih jika dibandingkan produk atau layanan yang serupa dari pesaingnya. Terakhir, marilah kita rubah mindset kita, bahwa marketing bukan hanya cara atau metode bagaimana menjual produk kita, lebih dari itu marketing adalah seluruh aktivitas bisnis yang mampu mengintegrasikan seluruh aktivitas perusahaan dengan tujuan untuk membuat konsumen mendapatkan value lebih dari produk kita dibandingkan dengan value yang diberikan produk pesaing kita. Bahkan lebih dari itu senada seperti yang kami sampaikan di awal bahwa marketing merupakan company soul, marketing lah yang akan mengemudikan kemana arah perusahaan mau berjalan (marketing driven company).
4. Marketing is Sustaining Tujuan Marketing sungguh bukan lah hanya menjadikan produk laku, bukan hanya meningkatkan penjualan, bukan hanya meningkatkan laba bersih perusahaan, TUJUAN HAKIKI MARKETING adalah SUSTAINING!! Ya, benar, tujuan inti marketing adalah menjadikan bisnis kita sustainable, mampu bertahan hidup di tengah lanskap bisnis yang berubah sangat dasyat, berubah secara cepat, sangat turbulen dan unpridictable!! Jika Anda memiliki bisnis yang berkembang, jangan LENGAH! Sungguh industri sangat cepat berubah! Anda akan dikejutkan dengan inovasi yang dilakukan oleh pesaing, Anda akan dikejutkan dengan need and wants konsumen yang sifat nya laten dan dapat ditemukan oleh pesaing, Anda akan dikejutkan oleh perubahan ekonomi dalam negeri maupun ekonomi global dan sederet permasalahan lain yang membuat lanskap bisnis menjadi tidak menentu, crowded dan unpredictable.
Dan sungguh suatu hal yang naif, jika untuk menghadapi kondisi perubahan lanskap bisnis seperti itu kita tidak memiliki Marketing Knowledge yang Komprehensif, pemahaman Marketing yang utuh!
5. Destroy The Myth Belajar marketing secara utuh dan terstruktur mampu menghilangkan mitos-mitos pemasaran (marketing myopia) yang selama ini hinggap di mindset kita. Beberapa contoh marketing myopia misal nya adalah :
- Kesalahan analisis (error of analysis) dalam industri, yakni meyakini bahwa produk hanya bersaing dengan produk yang ada dalam satu kategori industri. Bisnis transportasi bis hanya bersaing dengan perusahaan bis lain, padahal dia juga berhadapan dengan bisnis kereta api, travel dan bisnis transportasi lainnya. Bisnis Brownies hanya berhadapan dengan bisnis brownies dan bakery saja padahal dia berhadapan dengan bisnis oleh-oleh yang lain seperti PIA, Telur Asin dan lainnya.
- Mitos kalau tugas marketing hanya untuk bagian marketing saja.
- Marketing hanya urusan pasang spanduk, sebar brosur, sebar leaflet dan pasang iklan di media cetak dan elektronik.
- Mitos bahwa brand terkenal pasti laku.
- Mitos bahwa produk berkualitas pasti laku tanpa strategi marketing.
- Desain Strategi Promosi yang bagus pasti menjual.
- Kalau dikasih diskon pasti laris.
- Sekarang jaman nya ONLINE jadi fokus aja jualan lewat ONLINE SAJA.
- Menggunakan bahasa yang sama untuk seluruh target market.
- Pemasaran itu sebatas fungsi sales dan Lain-lain....!!
6. Enrich The Knowledge Sungguh belajar Ilmu Marketing secara UTUH, tidak parsial akan menjadikan kita sangat haus dan membutuhkan banyak sekali ILMU. Kenapa? Karena Marketing sebagai suatu bahasan Ilmu bukanlah Ilmu yang berdiri sendiri, Ilmu Marketing adalah Ilmu yang Membutuhkan BANYAK SEKALI DERIVASI Dari berbagai disiplin Ilmu. Beberapa diantaranya:
a. Ilmu Psikologi Ilmu Psikologi sangat dibutuhkan ketika kita masuk dalam bahasan Consumer Behaviour. Banyak sisi yang kita pelajari dari sini seperti Teori Kebutuhan Dasar Manusia, Minat, Hobi, Sikap, Gaya Hidup dan lain sebagainya.
b. Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi sangat dibutuhkan ketika kita masuk dalam bahasan Marketing Communication. Banyak hal yang kita pelajari disini seperti Hierarki Pesan, Tahap-tahap dalam Perumusan Komunikasi, Membuat Public Relation yang Efektif dan lain sebagainya.
c. Ilmu Sosiologi dan Antropologi Ilmu Sosiologi dan Antropologi sangat dibutuhkan ketika kita membutuhkan informasi tentang karakter Demografi segmen pasar kita, baik dari sisi Agama, Usia, Adat maupun yang lainnya.
d. Ilmu Statistika Ilmu statistika sangat dibutuhkan ketika kita masuk dalam bahasan Marketing Research. Misal nya penggunaan alat statistika seperti Factor Analysis dan Cluster Analysis yang digunakan untuk Riset Segmentasi, Multidimensional Scalling untuk riset Positioning, Conjoint Analysis untuk riset Branding dan banyak sekali alat analysis statistik yang bisa kita pakai untuk keperluan Riset Marketing.
e. Ilmu Fikih Muamalah Sungguh Ilmu Marketing seperti halnya Ilmu Bisnis yang lain adalah Ilmu yang pada aplikasi nya rentan dengan Pelanggaran Syariat, maka saya pribadi sangat menganjurkan kita untuk belajar Imu FIQH MUAMALAH. Karena agar kita bisa memiliki fondasi yang kokoh agar kita bisa mengetahui batas HALAL dan HARAM nya Muamalah yang kita lakukan dari konseskuensi strategi dan taktik pemasaran yang kita rencanakan. Bukankah kita ingin KAYA di atas Keridhoan Sang Pencipta? Atau Apakah Anda Ingin KAYA di atas MURKA Allah Ta’ala... Nau’dzubillah....
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Insha allah dalam waktu dekat saya akan membuka program Affiliate Marketing untuk produk saya #CHOCOHUT jika temen2 mau ikutan silahkan join ke Grupnya disini ---> http://bit.ly/29nWpou nanti dijelaskan lebih detil, btw komisinya gede loh
:D

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SEMOGA NOTES INI BISA MENCERAHKAN KITA BERSAMA BAHWA ILMU MARKETING ITU SANGAT PENTING DAN TIDAK SESEDERHANA SEPERTI YANG KITA BAYANGKAN SELAMA INI.
Silahkan di SHARE jika bermanfaat
:)

SEMANGAT DAN BERSIAPLAH JADI SEORANG MARKETER SEJATI....!!
Salam #Chocoholic
Ayu Paramita
www.marketingzombi.com
Penulis Buku Gara-Gara Fabook Ads
No comments:
Post a Comment